Sekitar minggu ke tiga pada bulan September 2022 lalu, terdapat satu akun yang membuat postingan di platform sosial media twitter mengenai kritik ke salah satu brand Teh di Indonesia. Beberapa kata-kata yang ada di tweet yang telah diposting juga diakui sebagai kata-kata yang cukup sensitif. 

Postingan ini cukup mengundang beberapa pengguna akun lain untuk ikut bereaksi, ada yang pro dan ada yang kontra juga pastinya. Pada hari yang sama, ternyata postingan ini bisa dibilang cukup populer karena banyaknya komentar yang diberikan. Tak sampai hanya sekedar populer saja, tweet yang dibuat ini justru sampai diketahui oleh brand yang dimaksud. 

Di keesokan harinya, brand tersebut mulai muncul di postingan yang sama dengan memberikan keterangan bahwa pihak brand akan menindak lanjuti mengenai postingan yang telah beredar. Benar saja, tidak lama dari postingan tersebut dibalas oleh pihak brand ternyata akun yang membuat postingan telah diberikan somasi atau surat peringatan yang tertuju pada proses hukum. 

Pihak yang membuat postingan tweet telah menghapus tweetnya, dan kembali membuat postingan tweet tentang permohonan maaf dirinya kepada pihak brand lengkap dengan surat somasi yang telah diberikan. Sesuai dengan yang diduga, postingan ini jauh lebih populer dari sebelumnya bahkan mengundang banyak pihak untuk mengomentari sikap dari pihak brand yang diberikan kritik tersebut. 

Kasus ini hampir sama dengan yang terjadi pada brand yang memproduksi pakaian dan peralatan rekreasi alam, yang terjadi pada Januari 2021. Bedanya adalah brand ini melayangkan surat somasi untuk menghapus video postingan yang dianggap tidak maksimal. Reaksi netizen saat itu hampir seluruhnya setuju bahwa sikap brand ini sangat diluar batas dan berlebihanm, dikarenakan review produk yang diberikan mengandung pesan yang positif sama sekali tidak ada unsur kritiknya. 

Jelas saja, waktu itu brand ini jadi bulan-bulanan kritikan netizen yang sangat ramai menjadikan surat somasi yang dilayangkan menjadi bahan lelucon dan ada juga yang ikut mengoreksi kesalahan pada surat yang dilayangkan. 

Kasus seperti ini bukan hal yang jarang ditemukan di era saat ini, era yang hampir semua hal bisa dilihat secara transparan dan menyampaikan komentar secara bebas. Hal ini yang membuat beberapa bisnis atau brand selayaknya lebih memperhatikan tindakan selanjutnya jika menghadapi hal-hal yang seperti ini. 

Baca Juga : Rumus Gimmick S3 Marketing berhasil Viral

Pola awalnya memang bisa terjadi jika mengundang emosi apalagi ketika kritik yang disampaikan dianggap kurang sopan dan merugikan. Tetapi di era seperti ini semua orang bisa berkomentar dengan seenaknya, jadi sangat rentan rasanya jika hanya memperhatikan emosi sesaat yang justru terkadang itu bisa mengundang ke hal-hal yang lebih besar lagi efeknya. 

3 cara ini akan lebih membantu kamu jika bisnis atau brand yang sedang kamu jalankan mendapatkan kritik pedas atau bahkan kata-kata yang mengundang emosi : 

  1. Hadapi dengan Tenang 

Terdengar sangat sederhana, tetapi seringkali banyak brand yang terdapat pada posisi mendapatkan kritik yang cukup provokatif akan bertindak dengan cepat dan tidak stabil secara emosional. 

Jika menghadapi hal-hal yang terjadi seperti ini, sebaiknya tetap tenang dan mempelajari situasi dengan baik. Menghadapi kritik seperti ini lebih baik dilakukan tindakan lanjutan seperti melakukan konfirmasi, memastikan ulang, dan berkomunikasi dengan baik-baik kepada pihak yang memberikan kritik. 

  1. Bersikap dengan Memberikan Feedback Positif 

Tidak ada yang siap untuk di kritik, apalagi sebagai brand atau bisnis jika mendapatkan kritik yang kurang baik secara kata-kata tentu akan menjadi hal cukup sensitif. Tetapi hal ini justru bisa diterima dengan baik dan bersikap tetap positif, bahkan beberapa kritik yang masuk bisa dijadikan sebagai evaluasi oleh pihak brand. Brand atau bisnis akan dinilai semakin elegan dan mendapatkan penilaian yang baik di mata masyarakat jika bisa mengelola kritik atau saran dengan profesional. 

  1. Membuktikan Kritik dengan Perubahan yang Terjadi 

Untuk memiliki sikap yang mampu mengubah kritik menjadi hal yang positif tentu dibutuhkan upaya yang cukup maksimal tetapi bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Saat ini merupakan era yang apapun bisa dikonsumsi oleh publik tanpa terkecuali, sehingga beberapa hal yang bisa dikagumi oleh masyarakat luas juga akan berpengaruh kepada perkembangan suatu bisnis atau brand. 

Untuk bersikap mengatasi persoalan dengan positif itu memang dimulai dari kebiasaan yang diteruskan, jadi bukan hal yang sangat tidak masuk akal untuk dilakukan. Justru jika menyikapi kritik maupun saran baik itu yang memang membangun ataupun hanya sekedar berisi cemoohan, hal ini akan sangat berpengaruh kepada kesan brand atau bisnis bagi waktu yang akan datang. 

Kasus yang terjadi dari reaksi yang kurang positif dari bisnis atau brand kepada konsumen juga cukup mengakibatkan dampak yang tidak diinginkan, seperti bisa saja kehilangan rasa kepercayaan oleh konsumen, dianggap brand yang kurang profesional, memiliki stigma yang kurang baik bagi nama perusahaan, hingga dampak buruk lainnya. 

Untuk menjaga nama brand tetap pada posisi terbaiknya, sebaiknya yang perlu dijaga adalah bagaimana memiliki kebiasaan yang diterapkan secara positif melalui proses berpikir dari kegiatan keseharian yang dilakukan di perusahaan kepada keseluruhan bagian perusahaan. 

Proses membangun bisnis yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, mengupayakan beberapa hal terjadi dan tercapai dalam satu waktu, tentunya hal ini semakin memperkuat untuk mengelola bisnis atau brand tetap memiliki citra yang baik di mata masyarakat luas. 

Kelas “3 proven strategy yang digunakan PATRIS untuk bisa hypergrowth di marketplace” bersama Ricco Antonius merupakan kelas yang tepat untuk kamu yang sedang ingin mengembangkan bisnis secara kokoh dan memiliki budaya yang kuat. Pada kelas ini juga akan membahas bagaimana membentuk kebiasaan positif dengan pola pikir yang tepat kepada setiap anggota perusahaan. 

Untuk bergabung kelas “3 proven strategy yang digunakan PATRIS untuk bisa hypergrowth di marketplace” bersama Ricco Antonius, kamu bisa klik di link ini yaa! 

Sumber : 

https://www.satuilmu.com/courses/detail/3-proven-strategy-patris-hypergrowth-di-marketplace

https://money.kompas.com/read/2022/09/27/101000926/ramai-esteh-indonesia-somasi-konsumennya-ini-kata-pakar-marketing?page=all

https://money.kompas.com/read/2021/02/06/100000426/pernyataan-lengkap-ceo-eiger-minta-maaf-usai-viral-tegur-youtuber?page=all

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published.

You May Also Like